Jenis dan karakteristik bahan keras
1. Jenis Kayu Jati
2. Jenis Kayu Merbau
Tingkat kekerasan yang dimiliki kayu Merbau membuatnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuat furniture minimalis. Kayu jenis ini memiliki warna coklat kemerahan dan cukup tahan terhadap serangan serangga. Kualitas inilah yang mendudukan Kayu Merbau sebagai alternatif utama untuk kayu jati. Untuk urusan harga, hanya terpaut sedikit di bawah kayu jati.
3. Jenis Kayu Mahoni
4. Jenis Kayu Sonokeling
Keunikan kayu Sonokeling dari kayu lainnya adalah warna hitam keunguan dengan tekstur yang indah. Dengan harga yang jauh lebih murah daripada kayu jati, kayu Sonokeling sangat awet dan tahan terhadap rayap. Menjadikannya pilihan sempurna untuk Anda yang mementingkan keindahan kayu namun memiliki bujet terbatas.
5. Jenis Kayu Mindi
Dengan harga yang tergolong murah, kayu Mindi merupakan jenis kayu yang memiliki tingkat ketahanan sedang, atau kurang lebih setara dengan kayu Mahoni. Tidak terlalu kuat menghadapi rayap dan serangga, namun kayu ini dapat diproses menjadi produk- produk olahan kayu seperti veneer, blockboard dan pulp. Kayu Mindi umumnya memiliki rentang warna coklat muda hingga merah, dengan serat yang lurus.
6. Jenis Kayu Pinus
7. Jenis Kayu Sungkai
Kayu Sungkai adalah salah satu jenis kayu yang paling familiar di Indonesia . Wajar saja, karena kualitas kayu Sungkai memenuhi standard petukangan meskipun tidak bisa dibandingkan dengan kayu Jati atau Sonokeling. Sayangnya, tingkat kekerasan kayu Sungkai terlalu tinggi sehingga sangat rentan untuk retak, dan tingkat keawetan kayu jenis ini sendiri tidak terlalu baik. Kombinasi warna putih dan kuning serta tekstur yang agak kasar menjadi kekhasan kayu Sungkai.
BAMBU.1. Bambu Wulung
Ciri-ciri :
Bambu wulung mempunyai rumpun yang tidak rapat, dengan warna kulit batang hitam,hijau kehitaman, ungu tua, bergaris kuning muda, panjang ruas 40-50 cm, diameter 6-8 cm (morisco).
Sifatnya :
yang tidak liat (getas), bambu wulung banyak dipakaisebagai bahan kerajinan.
Warna : Hitam
Kegunaan :
Anyaman
Hiasan
Dinding
Untuk membuat rusuk-rusuk rumah
2. Bambu Apus
Diameter : 7-8 cm
Tebal : 2 cm
Ciri-ciri :
bambu apus dapat tumbuh di dataran rendah maupun pegunungan,dengan tinggi batang 8 – 13 m, jarak ruas 45 – 65 cm, diameter 5 -8 cm dan tebal 3 – 15 mm. Warna kulit batang bambu apus hijau tua sampai hitam.
Jenis bambu :
ini kuat, liat ,lurus sehingga baik untuk bahan bangunan. Disamping itu seratnya yang panjang dan kekuatakan menghasilkan anyaman yang stabil. Menurut Sulthoni (1988), karena pahit bambu apus paling tahan terhadap serangga sekalipun tidak diwetkan
Warna : Hijau, namun saat kering berubah warna jadi kuning
Kegunaan :
Untuk membuat rusuk-rusuk rumah
Untuk tempat genting
Untuk gedhek (anyaman bambu)
Untuk ngecor
Untuk pagar
3. Bambu Peting
Diameter : 8-15 cm
Tebal : 3-4cm
Ciri-ciri :
tidak banyak serabutnya dan lebih bersih daripada bambu petung
Warna : Hijau (muda), Kuning (tua)
Kegunaan :
Untuk mancang/untuk memasang pondasi
Untuk ngecor
Untuk tiang rumah
4. Bambu Petung
Diameter : 20-30 cm
Tebal : 5 cm
Ciri-ciri :
Bambu ini mempunyai diameter relative besar bila dibandingkan bambu jenis lain. Biladibandingkan dengan diameternya , maka ruas bambu petung lebih pendek yaitu antara 40-60 cm, dengan diameter menacapai 20 cm, tebal 10 -15 cm, dan panjang batang 10- 20m. Karena itu bambu petung biasa dipakai sebagai elemen tekan (kolom) karena kemampuan menahan tekuk tinggi.
Warna : hijau(muda), kuning(tua).
Kegunaan :
Untuk mancang/untuk memasang pondasi
Untuk ngecor
Untuk tiang rumah
BATU.
1. Basalt (Basalt)
Batuan beku basa berwarna gelap (hitam), berbutir halus dan mengandug banyak mineral plagioklas dan piroksen, kandungan silika (SiO2) rendah sekitar 45-50%. Basalt terbentuk dari larutan magma yang menerobos hingga mencapai permukaan bumi berbentuk lava yang kemudian membeku dengan cepat.
2. Gabro (Gabbro)
Batuan beku berbutir kasar, komposi mineralnya sama dengan yang dikandung oleh Basal. Batuan ini berasal dari magma yang pembekuannya relatif lambat dan berada jauh di dalam permukaan bumi (plutonik) dibanding pembekuan basal. Akibatnya butiran mineralnya lebih besar.
3. Granit (Granite)
Disbeut batuan beku asam berbutir kasar. Mineral pembentuknya berwarna terang (kuarsa ortoklas) dan proses pembekuannya lambat dan jauh dari permukaan bumi.
4. Diabas (Diabase)
Batuan beku berwarna abu-abu dan berbutir sedang. Mineral piroksen dan plagioklas berbentuk seperti jarum yang saling bersilangan. Diabas terbentuk dari magma yang menerobos hingga dekat permukaan bumi.
5. Marmer
Batuan metamorf yang masif (tidak berfoliasi) berwarna terang dan biasanya sangat keras. Marmer merupakan ubahan dari batugamping. http://denihanorsian.blogspot.com/2018/07/jenissifat-dan-karakteristik-bahan.html
x
kayu
Komentar
Posting Komentar